PAPUATENGAH.DISWAY.ID - Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantah keras kabar yang menyebutkan sembilan prajuritnya tertembak oleh kelompok bersenjata TPNPB-OPM di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada Senin, 23 Juni 2025.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan merupakan hoaks yang sengaja disebarkan sebagai bagian dari propaganda kelompok bersenjata.
“Berita tersebut tidak benar atau hoaks,” ujar Kristomei, dikutip dari Tempo, Rabu (25/06/2025).
Ia memastikan bahwa seluruh personel TNI di Pos Kilumalari, Distrik Sinak, dalam kondisi aman dan sehat. Kristomei juga menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka seperti yang diberitakan oleh pihak TPNPB-OPM.
BACA JUGA:TNI Satgas Yonif 500/Sikatan Hadirkan Cinta Kasih di Intan Jaya Lewat Program SIRIH
Sebelumnya, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengklaim bahwa pasukannya di bawah Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XXVII Sinak yang dipimpin Mayor Kelenak Murib, telah melakukan kontak senjata dengan aparat militer Indonesia.
Menurutnya, pertempuran terjadi sejak Senin pagi dan menyebabkan tiga prajurit TNI tewas serta sembilan lainnya luka tembak.
Sebby juga menyampaikan pernyataan Panglima Kodap XXVII, Brigadir Jenderal Teni Kulua, yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
BACA JUGA:Presiden Minta Tambah 100 Sekolah Rakyat, Kemensos Harapkan Pemda Aktif Dukung Program
Ia menuduh pemerintah Indonesia mematikan jaringan internet di wilayah Sinak guna menutupi informasi pascainsiden.
“Kami mendesak pemerintah segera mengaktifkan kembali jaringan internet agar situasi sebenarnya bisa diketahui publik,” ujar Sebby dalam siaran pers.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada konfirmasi independen terkait insiden tersebut, dan TNI secara tegas menepis klaim dari kelompok separatis bersenjata tersebut.