Menurutnya, kelompok usia produktif, khususnya anak muda dan remaja, menjadi pihak paling rentan tertular virus ini. Ia menekankan perlunya keterlibatan semua unsur masyarakat untuk memerangi penyebaran HIV/AIDS, termasuk tokoh agama, sekolah, dan keluarga.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Edukasi tentang HIV harus masif,” tegasnya.
Penyalahgunaan narkoba dan alkohol disebut sebagai salah satu pintu masuk utama penyebaran HIV di kalangan anak muda Papua.
BACA JUGA:Bupati Dogiyai Usulkan Pembangunan GOR, Wamenpora Siap Bantu Fasilitasi ke Kementerian PU
Fakta Penting HIV/AIDS di Kabupaten Jayapura:
- 79 kasus baru ditemukan tahun 2025 oleh Puskesmas Sentani.
- 5 ibu hamil termasuk dalam daftar kasus baru.
- 5.000 kasus terdata secara resmi sejak pertama kali muncul.
- 18.000 lebih pengidap tidak menjalani terapi ARV.
- Rentang usia terdampak dominan di kelompok usia produktif (23–30 tahun).
Peningkatan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayapura menjadi sinyal darurat yang membutuhkan aksi nyata dan kolaboratif dari seluruh elemen masyarakat.
Pemeriksaan dini, edukasi berkelanjutan, serta keterlibatan keluarga dan komunitas lokal menjadi kunci dalam mencegah penyebaran lebih luas di masa mendatang.