NABIRE, PAPUATENGAH.DISWAY.ID - Tiga tahun sejak ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022, Provinsi Papua Tengah merayakan hari jadinya yang ke-3 dengan semangat membangun dan refleksi mendalam.
Perayaan yang digelar di halaman Kantor Gubernur Papua Tengah, Kamis (25/7/2025), berlangsung meriah. Dipenuhi tenda rakyat dan berbagai kegiatan partisipatif, Gubernur Meki Nawipa menyampaikan pidato yang menekankan pentingnya membangun daerah secara inklusif.
“Perayaan ini bukan seremoni kosong. Ini adalah ruang edukasi, ruang kolaborasi, dan ruang refleksi. Kita harus bertanya, apa yang telah kita capai? Dan apa yang masih menjadi pekerjaan rumah kita bersama?” ujar Nawipa.
BACA JUGA:Tukang Ojek di Deiyai Jadi Korban Pembacokan, Polisi Selidiki Pelaku
Dalam tiga tahun terakhir, Nawipa menyebut Papua Tengah bukan sekadar wilayah administratif hasil pemekaran, tetapi perwujudan aspirasi masyarakat, terutama Orang Asli Papua (OAP), yang menginginkan pelayanan publik lebih dekat dan pemerataan pembangunan.
Melalui tema perayaan "Ko Harus Sehat, Rakyat Sehat, UMKM Tangguh, Papua Tengah Terang", Nawipa menegaskan arah baru pembangunan provinsi. Ia meluncurkan program KO SEHAT sebagai inisiatif prioritas yang mencakup layanan kesehatan dasar, edukasi gizi, pencegahan stunting, dan pola hidup bersih.
“Pemerintah tidak hanya menunggu masyarakat datang ke puskesmas, tapi justru hadir langsung di tengah rakyat,” ungkap Nawipa dalam kesempatan tersebut.
BACA JUGA:PSBS Biak Jadi Lawan Uji Coba PSS Sleman Jelang Championship 2025/2026
Kegiatan fun run, fun bike, hingga kampanye hidup sehat di Car Free Day (CFD) turut memeriahkan ulang tahun provinsi. Kegiatan ini digelar serentak di Nabire dan Mimika, dengan melibatkan puluhan pelaku UMKM lokal yang memamerkan produk sehat dan kearifan lokal.
Di sektor ekonomi, Nawipa menekankan pentingnya peran UMKM sebagai tulang punggung pertumbuhan Papua Tengah.
“Yang kecil tapi tangguh justru penopang ekonomi kita,” tegasnya. Pemerintah provinsi saat ini gencar mendorong pelatihan usaha, bantuan permodalan, serta pendampingan koperasi agar pelaku UMKM bisa naik kelas dan menembus pasar nasional.
BACA JUGA:Baku Tembak di Bandara Bilorai, KKB Diduga Balas Dendam atas Tewasnya Pimpinan
Komitmen Nawipa juga ditunjukkan dalam sektor pendidikan dan pelayanan sosial. Pemerintah terus memperluas program pendidikan gratis, bantuan yayasan lokal, serta memberikan lebih dari 40.000 kartu BPJS gratis untuk masyarakat.
Ia juga menyinggung penanganan pengungsi dan pelayanan di wilayah-wilayah terdampak konflik. Menurutnya, pembangunan Papua Tengah tak bisa dipisahkan dari aspek kemanusiaan dan keadilan sosial.
“Papua Tengah Terang bukan hanya tentang lampu yang menyala, tapi birokrasi yang bersih, jalan yang terhubung, dan rakyat yang tercerahkan,” tegas Nawipa.