Fakta Mencengangkan: 205.000 Anak di Papua Tengah Tidak Sekolah, Ini Respons Gubernur

Selasa 29-07-2025,19:38 WIB
Reporter : Riswandha Immawan
Editor : Riswandha Immawan

MIMIKA, PAPUATENGAH.DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Papua Tengah menunjukkan komitmen serius dalam membenahi sektor pendidikan, terutama bagi anak-anak yang belum tersentuh layanan pendidikan formal.

Berdasarkan data Dapodik, sebanyak 205.000 anak di Papua Tengah tercatat tidak sekolah di jenjang SD dan SMP.

Merespons kondisi tersebut, Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa, SH, dan Wakil Gubernur Deinas Geley, S.Sos., M.Si. menggulirkan program pendidikan gratis dari PAUD hingga SMA/SMK, sebagai strategi membangun sumber daya manusia unggul di Bumi Cenderawasih.

BACA JUGA:Muhammadiyah Jatim Diberi Amanah Bina PWM Papua Tengah, Ini Harapan Mereka

Langkah konkret mulai dilakukan lewat Rapat Koordinasi dan Validasi Data Program Pendidikan Sekolah Gratis jenjang SMA/SMK/Sederajat, yang digelar di Timika pada 25–26 Juli 2025. Rakor ini difokuskan pada tiga kabupaten yakni Mimika, Puncak, dan Puncak Jaya.

Rakor dibuka oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah, Nurhaidah Nawipa, SE, yang diwakili oleh Plt Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Fasilitas Pendidikan, Yulianus Kuayo, SH.

“Terdapat sekitar 700 anak yang putus sekolah, dan ada juga anak-anak yang sudah lulus SD atau SMP namun tidak melanjutkan sekolah ke tingkat SMA/SMK,” ujar Yulianus Kuayo, dikutip dari pembukaan Rakor pada Jumat (25/7/2025) malam.

BACA JUGA:Terungkap! Wanggol Sobolim Akui Terlibat Dua Pembunuhan Brutal di Yahukimo

Kuayo menjelaskan, faktor ekonomi menjadi alasan utama anak-anak tidak melanjutkan pendidikan. Namun, ada juga yang berhenti sekolah karena pergaulan bebas atau kurangnya bimbingan di keluarga.

Ia menambahkan, pengalaman saat bertugas di provinsi induk Papua menunjukkan bahwa kelas terintegrasi menjadi solusi untuk menyerap kembali anak-anak yang sempat putus sekolah.

“Di Papua Tengah, program pendidikan gratis dari Gubernur dan Wakil Gubernur adalah solusi menyelamatkan anak-anak yang tidak sekolah maupun putus sekolah,” tambahnya.

BACA JUGA:HUT ke-3 Papua Tengah: Nawipa Tegaskan Komitmen untuk Provinsi Sehat dan UMKM Tangguh

Tak hanya fokus pada siswa, Pemprov juga memberikan perhatian pada sekolah-sekolah yang kekurangan guru. Banyak sekolah memiliki ruang kelas dan siswa, namun tidak ada tenaga pengajar yang memadai.

Dengan program ini, pemerintah berupaya menciptakan pemerataan pendidikan yang adil dan berkualitas di seluruh wilayah Papua Tengah, terutama daerah yang sebelumnya tertinggal dalam akses layanan pendidikan dasar dan menengah.

Kategori :