Car Free Day Perdana Resmi Digelar di Nabire, Gubernur Papua Tengah Pimpin Langsung

Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa dan Bupati Nabire Mesak Magai memimpin jalan santai pada peluncuran Car Free Day perdana di Kota Nabire.--Instagram/@provpapuatengah
NABIRE, PAPUATENGAH.DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Papua Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten NABIRE resmi meluncurkan kegiatan Car Free Day (CFD) perdana di Kota NABIRE, Sabtu (14/6/2025).
Inisiatif ini merupakan gagasan langsung dari Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, dalam rangka mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat ibu kota provinsi yang tengah berkembang ini.
Kegiatan diawali dengan jalan santai yang dipimpin oleh Gubernur Meki Nawipa bersama Bupati Nabire, Mesak Magai. Rute jalan santai dimulai dari depan Kantor Bupati Nabire, melewati Tugu Nabire Hebat, dan kembali ke titik awal.
Dalam sambutannya, Bupati Mesak menyatakan bahwa Car Free Day menjadi wadah positif dalam memperkuat kebersamaan masyarakat.
“Hari ini merupakan peluncuran perdana dari kegiatan positif yang digagas langsung oleh Bapak Gubernur Papua Tengah. Car Free Day akan menjadi ruang sosial yang menyatukan seluruh elemen masyarakat,” ujar Mesak.
BACA JUGA:Pesan Inspiratif Gubernur Papua Tengah untuk Generasi Muda
BACA JUGA:Musorkab KONI Nabire 2025, Deki Tobai: Momentum Bangkitnya Olahraga Nabire
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda rutin setiap Sabtu pagi, dengan rute diperluas dari depan Kantor DPR Provinsi, melalui kawasan Tugu Nabire Hebat, Jalan Merdeka, hingga SMP Antonius.
Tak hanya sebagai ruang sosial, CFD juga diharapkan menjadi ajang pemberdayaan ekonomi lokal. Bupati Mesak mengajak para pelaku UMKM untuk turut serta meramaikan kegiatan ini.
“Seluruh pemangku kepentingan termasuk pelaku UMKM kami dorong untuk mengambil bagian demi menghidupkan kesejahteraan masyarakat kita,” tambahnya.
BACA JUGA:Persipura Jayapura Mulai TC di Yogyakarta 1 Juli, Fokus Rekrut Pemain Papua
BACA JUGA:Pemprov Berkomitmen Penuh dalam Penanganan Bencana Alam dan Konflik Sosial Di Papua Tengah
Sumber: