Timnas U-17 Buka Seleksi! Pelatih Ungkap Harapan Temukan 'Boaz Solossa Baru' dari Papua!

Pelatih Timnas U-17 Nova Arianto umumkan seleksi nasional bagi pemain kelahiran 2009, sebagai persiapan menuju Piala Dunia U-17 2026.--Instagram/@novarianto30
JAYAPURA, PAPUATENGAH.DISWAY.ID - Kabar baik bagi para talenta muda Papua! Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengumumkan bahwa PSSI akan segera menggelar seleksi untuk pemain kelahiran 2009, sebagai bagian dari persiapan menuju Piala Dunia U-17 2026.
Pengumuman ini disampaikan Nova saat menghadiri ajang Freeport Grassroot Tournament 2025 yang digelar di Stadion Mandala, Jayapura, pada Sabtu (14/6).
Ia menegaskan pentingnya peran Papua dalam regenerasi pemain nasional, mengingat minimnya wakil dari Bumi Cenderawasih dalam skuad saat ini.
“Kita akan melaksanakan seleksi pemain kelahiran 2009 dan saya berharap bisa mendapatkan lebih banyak talenta dari Papua,” ujar Nova kepada media.
BACA JUGA:Alberto Itaar Gantikan ABR Sebagai Ketua Panpel Persipura Jayapura
Nova juga mengungkap bahwa timnya akan memantau pemain melalui Papua Football Academy (PFA), salah satu akademi terbesar yang menaungi bakat-bakat muda Papua.
PSSI bahkan telah menjalin komunikasi dengan PFA agar bisa mengirimkan pemain potensial ke seleksi nasional.
“Kami sudah menghubungi PFA agar mengirim pemain. Kami ingin melihat potensi luar biasa dari anak-anak Papua,” tambahnya.
Nova tak menutupi kekhawatirannya terhadap minimnya kompetisi di Papua, yang membuatnya kesulitan menjaring pemain dari wilayah tersebut. Saat ini, hanya ada satu pemain Papua dalam skuad Timnas U-17.
BACA JUGA:Persipura Jayapura Mulai TC di Yogyakarta 1 Juli, Fokus Rekrut Pemain Papua
BACA JUGA:Dua Pemain Asli Papua, Kambuaya dan Yakob Sayuri, Dipuji Media AS Usai Tembus Starting XI Timnas
“Kualitas pemain Papua tidak perlu diragukan. Tapi karena minimnya kompetisi, sulit bagi kami menemukan pemain baru dari sana,” ucap Nova.
Ia berharap Asprov Papua dan pihak terkait bisa lebih aktif dalam membina dan menampilkan talenta lokal agar Indonesia bisa menemukan penerus legenda seperti Boaz Solossa dan Ricardo Salampessy.
Sumber: