Akhir Panas Kisruh Malut United: Yeyen Tumena Akhirnya Minta Maaf, Kasus Tuntas!

Konflik pemecatan Yeyen Tumena dan Imran Nahumarury dari Malut United berakhir damai, setelah sebelumnya ramai jadi sorotan publik.--Instagram/yete_06
PAPUATENGAH.DISWAY.ID – Drama pemecatan dua sosok penting di tubuh Malut United akhirnya mencapai titik akhir. Setelah sebelumnya mencuat ke publik dengan berbagai tudingan panas, kini konflik antara klub Liga 1 tersebut dengan Yeyen Tumena resmi diselesaikan secara damai.
Nama Yeyen Tumena dan Imran Nahumarury belakangan ini menjadi sorotan usai keduanya diberhentikan dari jabatannya di Malut United. Pemecatan ini sempat menimbulkan kehebohan lantaran diduga ada pelanggaran serius yang melibatkan keduanya.
Menurut berbagai sumber internal klub, Yeyen dan Imran disebut-sebut telah meminta ‘jatah’ dari setiap pemain yang dikontrak Malut United.
BACA JUGA:Garuda Muda Siap Tempur! Ini Daftar Lengkap Pemain Timnas U-23 yang TC Jelang Piala AFF 2025
BACA JUGA:6 Pemain Diaspora Timnas Indonesia Siap Pulang! Klub Liga 1 Berebut Tanda Tangan Mereka
Tak hanya itu, mereka juga dikabarkan memungut sejumlah uang jika ada pemain yang ingin mendapatkan menit bermain di skuad utama Laskar Kie Raha. Dugaan praktik tak etis ini pun sempat membuat geger publik pecinta sepak bola nasional.
Namun setelah melewati proses klarifikasi yang cukup panjang, akhirnya semua pihak sepakat untuk mengakhiri perselisihan. Imran Nahumarury telah lebih dulu menyampaikan permintaan maaf kepada manajemen. Terbaru, giliran Yeyen Tumena yang menunjukkan sikap serupa.
"Selesai. Kami tak lagi ada masalah dengan Yeyen Tumena terkait pekerjaannya bersama Malut United dalam dua tahun ini. Yeyen meminta maaf kepada owner dan dimaafkan," ujar Wakil Manajer Malut United, Asghar Saleh, pada Rabu (25/6/2025).
BACA JUGA:Persipura Rilis Nama Pemain Musim 2025/2026, Tambahan Skuad Masih dalam Proses
Dengan adanya permintaan maaf tersebut, manajemen klub menyatakan bahwa tidak ada lagi urusan yang perlu dipersoalkan. Persoalan yang sempat memanas kini telah dianggap tuntas sepenuhnya.
Kisah ini menjadi pengingat pentingnya profesionalitas dan transparansi dalam dunia sepak bola Indonesia yang tengah berbenah menuju arah yang lebih bersih dan berintegritas.
Sumber: