Stok MINYAKITA Mulai Stabil di Papua! Harga Turun dari Rp18.000 Jadi Sesuai HET, Begini Langkah Tegas Kemendag

Stok MINYAKITA Mulai Stabil di Papua! Harga Turun dari Rp18.000 Jadi Sesuai HET, Begini Langkah Tegas Kemendag

Petugas Kementerian Perdagangan melakukan pengawasan distribusi dan ketersediaan MINYAKITA di Pasar Sentral Hamadi serta gudang Bulog Papua, Jayapura, Selasa (24/6)--Istimewa

PAPUATENGAH.DISWAY.ID - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan minyak goreng rakyat, MINYAKITA, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Kali ini, pengawasan intensif dilakukan di Pasar Sentral Hamadi dan gudang Perum Bulog Kantor Wilayah Papua di Kota Jayapura, Selasa (24/6).

Direktur Tertib Niaga, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Mario Josko, menegaskan bahwa pengawasan ini bertujuan untuk memastikan stok aman dan harga MINYAKITA sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp15.700 per liter.

"Berdasarkan hasil pengawasan, stok MINYAKITA tersedia dan mencukupi. Harga di Jayapura juga telah sesuai HET," ujar Mario.

BACA JUGA:Dasco Tanggapi Soal Netizen Brasil Penuhi IG Prabowo untuk Percepat Evakuasi Juliana di Rinjani

Data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag per 23 Juni 2025 mencatat, harga rata-rata nasional MINYAKITA berada di angka Rp16.700/liter, mengalami penurunan 1,76% dibanding bulan sebelumnya dan 0,60% dibanding minggu lalu.

Sementara itu, di Papua, harga MINYAKITA sempat mencapai Rp18.000/liter, namun kini telah menurun menjadi Rp16.850/liter, atau turun sebesar 6,39% dalam sepekan.

"Tingginya harga sebelumnya disebabkan oleh tantangan geografis dan distribusi yang belum optimal. Tapi dengan pasokan yang lebih lancar, harga kini mulai turun dan menuju stabil," jelas Mario.

BACA JUGA:Sufmi Dasco dan Raffi Ahmad Kunjungi Kantor Disway, Dahlan Iskan Sambut Hangat

Kemendag mengungkapkan bahwa Perum Bulog Papua telah menerima pasokan MINYAKITA dari PT Mahesi Agri Karya sebanyak 1.900 dus, yang akan segera didistribusikan secara merata ke berbagai wilayah di Papua.

Tak hanya itu, Kemendag mendorong produsen dan distributor lain untuk ikut aktif mendistribusikan MINYAKITA melalui berbagai kanal, termasuk distributor lokal dan BUMN Pangan.

"Kami ingin memastikan masyarakat di Papua dan wilayah Indonesia timur lainnya mendapatkan MINYAKITA dengan harga terjangkau dan distribusi yang adil," tegas Mario.

BACA JUGA:Wamendagri Ribka Haluk Geram! Dana Otsus Papua Lambat Cair, Pembangunan Terancam Mandek

Mario menambahkan, Kementerian Perdagangan terus melakukan pengawasan langsung di lapangan untuk menjaga kesesuaian harga, mutu produk, dan ketersediaan stok. Selain itu, produsen diminta untuk mematuhi Permendag No. 18 Tahun 2024 terkait tata kelola minyak goreng kemasan rakyat.

Sumber: