Gubernur Papua Tengah Usulkan Sekolah Rakyat di Nabire dan Mimika untuk Anak-anak Pengungsi

Gubernur Papua Tengah Meki Napwipa bertemu Wamen Sosial Agus Jabo Priyono di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu 2 Juli 2025, sampaikan usulan resmi daerah.--Tangkapan Layar Instagram/@nawipafmeki
PAPUATENGAH.DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Papua Tengah mengusulkan pendirian Sekolah Rakyat di dua lokasi strategis, yakni Nabire dan Mimika. Langkah ini diambil untuk menjawab kebutuhan pendidikan anak-anak dari wilayah konflik yang kini mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Gubernur Papua Tengah Meki Napwipa menyampaikan usulan tersebut secara langsung kepada Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, dalam pertemuan di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
“Kami memohon pada Kemensos kalau bisa ada peluang di Nabire ada 1 Sekolah Rakyat,” ujar Gubernur Meki.
Menurutnya, 6 dari 8 kabupaten di Papua Tengah masih berstatus rawan konflik. Kondisi ini menyebabkan banyak anak harus meninggalkan kampung halaman dan terputus dari pendidikan. Nabire menjadi tempat tujuan utama para pengungsi karena dinilai lebih aman.
BACA JUGA:Kolaborasi PLN dan Pemkab Paniai Percepat Listrik Masuk di 92 Desa
“Di Nabire ada lahan seluas 10 hektare. Kalau ada kebijakan bisa dapat tahun ini, anak-anak pengungsi dapat sekolah,” jelasnya.
Selain Nabire, Gubernur juga mengusulkan Mimika sebagai lokasi kedua untuk pendirian Sekolah Rakyat. Kedua daerah ini dinilai strategis dan aman, sehingga bisa menjadi pusat pemulihan dan pendidikan anak-anak terdampak.
Bupati Nabire, Mesak Magai, menegaskan bahwa proposal pengajuan sudah lengkap dan siap diajukan. Pemerintah daerah telah menyiapkan tanah dan dokumen pendukung lainnya.
“Proposal kami ini untuk data pendukung. Kami sudah siapkan masalah tanah,” katanya.
BACA JUGA:Presiden Prabowo: Rakyat Ingin Kemajuan Cepat, Hilirisasi Harus Dipercepat
Ia menambahkan, banyak masyarakat dari kabupaten konflik saat ini bermukim di Nabire dan Mimika. Kondisi tersebut mendesak adanya fasilitas pendidikan dasar yang dapat menampung anak-anak mereka.
“Kami sekarang membutuhkan semua kebutuhan sekolah dan kebutuhan masyarakat yang mengungsi,” tambahnya.
Sementara itu, dukungan juga datang dari wilayah barat Indonesia. Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik, turut menyampaikan kesiapan daerahnya dalam menerima program Sekolah Rakyat.
“Sibolga senang ada Sekolah Rakyat karena banyak anak putus sekolah,” ucapnya.
Sumber: