DESAKU MAJU, Pacu Pertumbuhan Ekonomi Lampung yang Inklusif, Mandiri dan Inovatif

DESAKU MAJU, Pacu Pertumbuhan Ekonomi Lampung yang  Inklusif, Mandiri dan Inovatif

Ardiansyah—dok.ist --

Catatan Bang Aca

Wartawan Senior/

CEO Disway Research and Development

LAMPUNG, DISWAY.ID - SELAMA 100 hari kerja, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal (RMD) dan Wakil Gubernur Jihan Nurlela (Jihan), mengawali dengan catatan gemilang. Yakni, pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan 1 Tahun 2025 di atas rata-rata nasional. Bahkan, tertinggi di Sumatera.

Ekonomi Lampung triwulan 1 tahun 2025 tumbuh sebesar 5,47 persen. Jauh di atas rata-rata nasional 4,87 dan Sumatera 4,85 persen.

Tentu, pencapaian itu adalah sebuah lompatan besar. Sebab, pada pertumbuhan ekonomi Lampung periode sama tahun 2024 lalu hanya 3,3 persen. Berarti meningkat hingga 2,17 persen.

Selama 100 hari kerjanya, RMD-Jihan telah banyak melakukan upaya perbaikan infrastruktur, terutama jalan. Termasuk jalan kabupaten, desa hingga akses jalan di sentra sentra pertanian.

Juga mengeluarkan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk membantu dan memudahkan rakyat mendapatkan layanan yang lebih baik.

Misalnya di bidang pendidikan dan kesehatan serta layanan pajak kendaraan bermotor.

Kegiatan yang dilakukan itu dikemas dalam program hasil terbaik cepat (PCHT). Salah satunya adalah program DESAKU MAJU.

Desaku Maju adalah gerakan terpadu yang fokus pada sektor pertanian dan pengembangan sumber daya desa. Nama program Desaku Maju ini diperkenalkan RMD ke publik, di Desa Wonomarto Kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara, Selasa 3 Juni 2025.

Desaku Maju adalah program terpadu yang melibatkan semua stakeholder. Program ini pada intinya menjadikan desa sebagai subyek pembangunan,. Sehigga akan menjadi penggerak kekuatan ekonomi berbasis pertanian dengan program hilirisasi dan modernisasinya.

Desaku Maju diharapkan menjadi sebuah gerakan yang terstruktur dan masif. Karenanya, RMD sangat menekankan keterpaduan dan keterlibatan banyak pihak, terutama pihak swasta.

Program ini dinilai efektif untuk menjawab 3 masalah pokok yang dihadapi Lampung saat ini. Yakni:

  1. Pertumbuhan ekonomi yang masih di bawah rata rata nasional dan Sumatera.
  2. Tingkat kemiskinan yang masih sangat tinggi. Yakni, sebesar 10,62 persen menempatkan Lampung pada posisi ke-3 terendah di Sumatera. Hanya di atas Aceh dan Bengkulu.
    Dan berada pada posisi ke-23 dari 38 provinsi di Indonesia.
  3. Rendahnya Indeks Prestasi Manusia (IPM), yakni hanya 73,13 persen. Terendah dI Sumatera.

Sumber: